Sejarah Isra Miraj - Ahasave.com

Sejarah Isra Miraj yang Wajib Kamu Tahu 2024

Tanggal 8 Februari 2024 sekarang merupakan hari yang sangat istimewa bagi umat muslim sedunia. Pasalnya hari ini adalah hari peringatan peristiwa Isra Miraj yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah sholat lima waktu. Tidak heran jika Isra Miraj menjadi momentum yang sangat sakral disamping beberapa hari besar Islam lainnya seperti Bulan Suci Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Tombol Download Google Play
Download AhaSave Gratis

Apa arti Isra Miraj?

Secara bahasa, Isra Miraj berasal dari dua kata, Isra’ yang berarti perjalanan di malam hari, dan Mi’raj tangga untuk naik ke atas. Keduanya ini menggambarkan dua peristiwa penting yang dilakukan Nabi Muhammad SAW yaitu perjalanan beliau dari Kota Suci Makkah menuju Kota Suci Yerusalem dan naiknya Nabi Muhammad SAW dari Baitul Maqdis yang ada di Yerusalem menuju Sidratul Muntaha yang ada di atas langit ketujuh.

Perjalanan Nabi dari Makkah ke Yerusalem

Nabi Muhammad dikisahkan berangkat dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa di Yerusalem. Makkah saat ini berada di negara Saudi Arabia, sedangkan Yerusalem berada di Palestina. Jarak kedua kota ini sejauh ribuan kilometer. Namun Nabi Muhammad menempuhnya dengan sekejap berkat tunggangan Buraq yang dibawakan oleh Malaikat Jibril kepada Beliau.

Naiknya Nabi Muhammad ke Sidratul Muntaha

Nabi Muhammad naik menuju Sidratul Muntaha pada peristiwa Isra Miraj. Sidratul Muntaha merupakan langit ketujuh atau bahkan menurut sebagian ahli ia merupakan tempat yang lebih tinggi dari surga ketujuh. Tempat ini tidak bisa dijangkau oleh sembarang orang dan sulit dibayangkan. Di Sidratul Muntaha inilah Nabi Muhammad menerima perintah sholat.

Dalam Surat Al-Isra’, Allah SWT berfirman:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ – ١

Artinya: Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.

Nabi Muhammad Melihat Surga dan Neraka serta Bertemu para Nabi terdahulu

Dalam perjalanannya menuju Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW juga diberikan penglihatan mengenai keadaan penduduk surga dan neraka kelak. Beliau juga dipertemukan dengan sejumlah Nabi dari langit pertama hingga langit ketujuh. Beberapa Nabi terdahulu yang ditemui Nabi Muhammad antara lain adalah Nabi Adam dan Nabi Musa.

Nabi Muhammad Mendapat Perintah Sholat Lima Puluh Kali

Ketika Nabi Muhammad sampai di Sidratul Muntaha, Beliau menerima perintah sholat 50 waktu dalam sehari. Pada awalnya, perintah ini pun diterima oleh Nabi Muhammad. Namun saat Beliau melakukan perjalanan turun dan kembali bertemu dengan Nabi Musa, Beliau pun disarankan oleh Nabi Musa untuk meminta Allah SWT keringanan untuk umat muslim. Hal ini karena sholat 50 waktu sehari sangatlah berat. Nabi Muhammad pun menerima saran dari Nabi Musa dan kembali ke Sidratul Muntaha untuk memintakan keringanan kepada Allah SWT.

Nabi Muhammad Menerima Perintah Sholat Lima Waktu

Pada awalnya, Nabi Muhammad meminta keringanan berupa pengurangan lima waktu dari sebelumnya lima puluh waktu. Namun ketika turun dan kembali bertemu Nabi Musa, Nabi Muhammad pun disarankan kembali untuk meminta keringanan. Hal ini terus saja berlangsung hingga akhirnya tersisa lima waktu. Namun saat Nabi Musa menyarankan kembali kepada Nabi Muhammad, maka Nabi Muhammad pun menolak dengan lembut saran Nabi Musa karena sholat lima waktu sudah cukup. Oleh karena itu sampai sekarang umat Nabi Muhammad menjalankan perintah sholat lima waktu.

Kapan Terjadinya Isra Miraj?

Umat Islam memakai penanggalan Hijriyah. Oleh karena itu setiap tahun peringatan Isra Miraj berganti tanggal di kalender Masehi yang lazim digunakan saat ini. Para ahli sendiri mempunyai perbedaan pendapat kapan persisnya Isra Miraj terjadi.

  1. Pendapat Imam An-Nawawi dan Al-Qurthuby: Isra Mikraj terjadi pada tahun ke-2 setelah Nabi Muhammad diutus sebagai Nabi.
  2. Pendapat Al-Manshur Faury: Isra Miraj teradi pada tahun ke-10 setelah diutusnya Nabi pada 27 Rajab.
  3. Pendapat Amam Al-Baihaqi dan Az-Zuhri: Isra Mikraj terjadi pada bulan Rabi’ul awal tahun ke-13 setelah kenabian, atau satu tahun sebelum peristiwa Hijrah.
  4. Pendapat As-Sadi: Isra Mikraj terjadi pada bulan Dzulqo’dah, 19 bulan sebelum peristiwa Hijrah.
  5. Pendapat Al-Harby: Isra Mikraj terjadi pada 27 Rabiul Akhir, satu tahun sebelum hijrahnya Nabi.

Dari sekian banyak pendapat para ahli dan ulama, saat ini umat Islam khususnya di Indonesia mengikuti pendapat yang mengatakan bahwa Isra Miraj jatuh pada 27 Rajab tahun ke-10 setelah kenabian.